Wednesday, December 28, 2011

Traveling and,, You. :)

Gara-gara baca twit seorang penulis tentang definisi traveling menurut dia, selama dua hari (26 & 27 Desember 2011) aku jadi doyan ngetwitt quote-quote traveling menurut saya sendiri. Ceritanya nih seorang traveler yang selalu mengingat seseorang yang istimewa buat dia selama dia bepergian. Cieeee.... Well, i wrote in English but please pardon my fail grammar in some sentences.. ^^




someday, somewhere, I'll travel with someone i love. its a wish that would come true. :)

to travel is to take my body anywhere yet to take you nowhere but my mind.

how come in every traveling I've made i found you suits in every spots, though in every lil stuff i remind you.

to travel is getting off with the routine days but still keep connected with you in every single chances.

to travel is to get freezes in a winter-strange-country but then feeling warm just by your smile in my mind.

you are the only reason i'd travel more: not to keep you away but to keep you real in my mind,reason to misses you.

some travel just to see the world,some other to make a reflection,find the meaning of their life.

traveling can make me get to know with many people from any culture.But still,you're the one that i could easily remind me of.. a home.

to travel is to count every footstep in a strange land,as much as i could remember our first met til the day you smiling me. :)

to travel is to breath the different air everyday,meanwhile still could feel the air that we shared when laughing together. :)

to travel is to fall in love with new land,with the people inside,but not the person.coz i had you already. :)

traveling is also the art of packing the sufficient things and effort to put you in between.

to travel is to hug you from country to country,city to city. :)







Thursday, December 15, 2011

Review SeoulVivor : Serunya Jalan-jalan ke Korea ala K-Popers

Beberapa hari lalu saya mendapat kiriman buku SeoulVivor dari salah seorang teman baik yang juga adalah salah satu penulis buku tersebut. Well, I’m not (yet ?) a K-Popers, tapi jangan hanya terpaku sama tagline nya, karena saya enjoy kok dengan buku ini. Saya beberapa kali membaca buku tentang traveling, ada yang sifatnya sebagai travel guide book –dimana di buku tersebut kita akan mendapat banyak info praktis tentang spot-spot di suatu daerah- , ada yang sifatnya sebagai travel sharing book yang lebih menceritakan pengalaman-pengalaman unik si penulis selama traveling.Menurut saya SeoulVivor ada di kategori kedua, yaitu travel sharing book, tapi tentu saja di dalam nya juga banyak info-info dan tips yang kita butuhkan selama menjelajah Seoul plus Pulau Nami. Buku ini ditulis oleh dua orang, yaitu Lia dan Tatz, tapi bukan berarti mereka melakukan perjalanan bersama-sama. Biar saya jelaskan pembagian kenapa ditulis oleh dua orang ini : di awal-awal buku kita akan disuguhi cerita perjalanan Lia selama delapan hari di kota Seoul dan sekitarnya, sementara Tatz kebagian menulis kisah seru nya saat ke beberapa Hallyu Spots (tempat-tempat yang berkaitan dengan K-Pop dan K-Drama).

Saya suka dengan gaya bercerita Lia yang renyah dan membuat saya nggak berhenti untuk membacanya. Dia nggak malu untuk mengakui bahwa dia bukan traveler berpengalaman, namun justru melalui pengalaman-pengalaman yang diceritakan kita bisa memperoleh banyak info apa-apa saja yang harus do and donts selama mengunjungi Insadong, Dongdaemun, N Seoul Tower, Nami Island, dll. Nggak cuma bercerita melalui tulisan, buku ini juga dilengkapi dengan banyak gambar yang menjadi visualisasi mengenai spot-spot yang dikunjungi dan ngomong-ngomong, gambar-gambar kuliner nya berhasil membuat saya ngiler,yaaa... ;)

Untuk Tatz, dia berhasil menerangkan tentang beberapa Hallyu Spot yang dikunjungi dengan rapi, detil, dan nggak bertele-tele. Dari ceritanya kita bisa tahu kalau di Korea, nggak hanya artis nya yang beken dan aji mumpung dengan merambah dunia bisnis, tapi juga keluarga mereka jadi kena imbas popularitas mereka. Yah setidaknya kalau nggak bisa ketemu langsung dengan artis Korea yang diidolakan, kita bisa menikmati Pizza, Ice Cream, atau kuliner lain milik artis-artis tersebut. Ada trik bagaimana bisa belanja CD atau merchandise K-Pop dengan harga terbaik, juga pengalaman seru saat melihat langsung acara musik di salah satu stasiun TV top di Korea.

Meski nggak mengkategorikannya sebagai travel guide book dan lebih ke travel sharing book, tapi saya tetap bisa memperoleh ringkasan itinerary dan kisaran budget selama delapan hari di Seoul (+ Nami Island), jadi cukup berguna untuk bekal jalan-jalan kesana.

Oh ya.. yang menarik lagi dan menjadikan buku ini lebih aplicable, kita bisa dapet bonus kupon pertunjukan dan akomodasi lho di buku SeoulVivor ini, dan lumayan banget ada yang sampai 2013 masa berlakunya ! Menurut saya worth it banget lah untuk buku seharga Rp 51.000 yang juga full colors ini..

Yap, that was my first review about traveling book, menyusul buku-buku traveling lain yang saya punya yang belum sempat direview: Australia,Singapura,China,Jepang,Thailand, waahhh pe er saya banyak juga! Hehe.. Enjoy the book, traveler! ^^

Info Buku

Judul : SeoulVivor

Penulis: Lia Indra Andriana & Tatz

Penerbit: Penerbit Haru

Harga : Rp 51.000




It's All About Money ...


Wah, udah sebulan lebih nggak nge posting di traveling blog ku ini. And now im gonna sharing about one of preparation things to traveling abroad. Yap, selain kelengkapan imigrasi yaitu paspor dan visa, tentunya kita juga butuh nyiapin uang asing dong untuk bekal di Negara tempat kita traveling. Misalnya nih, kita udah nyiapin traveling itinerary ke Thailand selama 4 hari, dan dari situ ketahuan kalo kita memerlukan bekal uang sebanyak 2500 Baht, berarti kita juga kudu nuker duit sebanyak itu. Simple sih ya, tapi ada beberapa tips yang mau aku bagiin soal nuker mata uang asing ini :

  1. Beri jarak waktu yang cukup antara tanggal berangkat traveling dengan penukaran uang. Kalau saya biasanya maksimal seminggu sudah harus menukarkan Rupiah dengan uang asing sebanyak yang dibutuhkan, kenapa? Karena berdasarkan pengalaman beberapa kali nuker duit Dollar Singapura, Ringgit Malaysia, dan Baht Thailand, nggak selalu tempat penukaran uang yang dituju punya sejumlah yang saya butuhkan. Jadi kalau waktu nya masih cukup, kita masih bisa ke beberapa money changer untuk memenuhi kebutuhan uang asing kita.
  2. Cek dan bandingkan kurs mata uang asing di beberapa money changer. Yup, meski menukarkan di hari yang sama, tapi belum tentu satu mata uang asing dihargai dengan kurs yang sama lho, di money changer yang berbeda. Pengalaman saya saat menukar baht, di money changer terdekat dihargai Rp 310 untuk 1 baht, tapi saat menelpon money changer lain, kurs nya Rp 298, dan selisihnya lumayan karena waktu itu saya butuh beli 4000 Baht. Lain cerita, sekitar dua minggu lalu saya berniat membeli Ringgit Malaysia. Saya bertanya di salah satu money changer di daerah Blok M, dihargai Rp 3150 untuk 1 RM. Saya nggak langsung beli, tapi saya coba cek di money changer lain yang hanya berjarak beberapa langkah. Eh, dihargai lebih rendah yaitu Rp 2950, selisih Rp 200 tapi lumayan kalau dikalikan sejumlah yang saya beli, yaitu RM 100.
  3. Jangan beli terlalu banyak. Jika sudah yakin dengan itinerary yang disusun, sebaiknya tidak perlu menukarkan mata uang asing terlalu banyak. Karena tahu sendiri kan, kurs beli pasti lebih rendah dibandingkan kurs jual (baca kurs jual/beli nya dari sudut money changer ya, jadi kalau kurs beli berarti money changer nya yang beli uang kita, alias kita yang jual), jadi kalau uang nya masih sisa banyak dan kita mau tukarkan lagi ke Rupiah saat di Indonesia, biasanya kita akan mendapat lebih rendah dari saat kita membeli mata uang asing tersebut. Misalnya, saat ke Kuala Lumpur saya sudah menyusun itinerary dan budget saya untuk tiga hari adalah sebesar RM 150, jadi saya hanya melebihkan sebanyak RM 50 dan membeli sebanyak RM 200 (yang pada akhirnya hanya terpakai sekitar RM 122).
  4. Perlukah membeli Dollar Amerika sebagai back up? Beberapa teman menyarankan sebaiknya beli dolar saja, untuk kemudian ditukarkan dengan mata uang setempat saat sudah tiba disana. Alasannya sih katanya biar bisa lebih untung selisih kurs nya. Tapi saya sih orangnya nggak mau repot, pengennya begitu tiba disana udah enjoy aja sama petualangan saya, sudah nggak mau diributkan lagi masalah nuker-nuker duit. Tapi menurut saya, punya back up dolar ini perlu saat kita pergi ke Negara-negara yang ‘kurang favorite’, yang mata uang nya susah dicari di Indonesia. Atau juga saat kita nggak punya cukup waktu untuk menukarkan uang (poin 1), jadi begitu datang ke money changer terdekat, eh uang yang kita mau lagi nggak tersedia jadi ya beli Dollar Amerika saja.
  5. Mata Uang dengan pecahan besar. Money Changer memang jarang dan hampir nggak pernah menyediakan uang asing dengan pecahan kecil, apalagi koin. Biasanya mereka hanya menyediakan uang kertas dengan pecahan besar. Misal, 50 untuk dolar Singapura, 100 untuk Ringgit Malaysia, dan 1000 untuk Baht Thailand. Jangan khawatir, setibanya disana biasanya para pedagang welcome kok sama pecahan-pecahan besar tersebut. Ya, setidaknya saya nggak diprotes saat membeli SIM Card seharga 100 Baht dan membayar dengan uang 1000 Baht, nggak seperti di minimarket-minimarket di Indonesia yang sedikit-sedikit nanya, “ada uang kecil, nggak?” ;) Nah meskipun begitu, tetap usahakan mendahulukan uang kecil ya saat belanja atau bayar-bayar di Negara asing. Ya, biar gampang saat ada sisa uang dan kita perlu menukarkan kembali ke Rupiah. Saya pernah saat akan menukarkan Uang Kertas Ringgit Malaysia ke Rupiah di salah satu money changer di Plasa Semanggi, ternyata kurs beli nya berdasarkan pecahan uang kita. Jadi RM 50 dihargai Rp 2850, dan dibawah itu dihargai Rp 2800. Jadi bukannya nggak diterima selama itu masih uang kertas, tapi bisa beda kurs nya.

Nah itu tadi beberapa tips yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman-pengalaman saya. JIka ada yang baca dan ternyata ada tips tambahan mengenai Uang Asing ini, boleh lho ikut kasi komentar. Happy Traveling ^^