Noy, gw mau nonton 5 cm! PIM yok, jam 19.30!!
Sebuah pesan masuk dari Achied, menyentak saya dari rasa kantuk
dan jenuh di kantor. Saya melotot membacanya, dan tak pikir panjang langsung
mengiyakannya. Saya memang sudah berencana nonton film itu karena liat
trailernya yang bagus. Dan beberapa hari ini memang sedang merencanakan kapan
nonton bareng temen-temen dari grup Dieng trip. Saya pikir, yang bareng mereka
masih belum jelas, toh bisa nonton 2x, haha..
Untungnya hari ini bos juga pulang ontime, sehingga saya langsung
bisa bergegas ke PIM menggunakan metromini. Kemacetan di daerah Pondok Indah
membuat perjalanan saya menjadi lebih lama daripada biasanya. Malahan Achied
yang notabene kantornya jauh (banget) dari PIM lebih dulu sampai di XXI PIM
1 naik ojeg.
"Noy, tiketnya tinggal dua dong, tapi di seat H sama K,
gimana? Apa nonton yang jam 21.55?" Achied menghubungi saya lagi via
telepon saat saya masih di dalam metromini.
"Hah, malem banget? Ya udah ambil aja deh yang tadi, udah
nanggung ke PIM.." balas saya dengan memperkirakan 15 menit lagi akan
sampai di PIM.
....
Ah, cukuplah prolog mau nontonnya, mari kita langsung bicara
tentang si film yang diangkat dari sebuah novel karya Donny Dhirgantoro yang
terbit tahun 2005 ini. Saya ingat, pertama kali lihat poster filmnya yang masih
coming soon, saya membaca nama-nama artis muda yang terkenal: Fedi Nuril,
Herjunot Ali, Saykoji, dan.. Denny Sumargo! Denny Sumargo adalah seorang pemain
basket nasional yang keren dan saya sukai. Baru pertama ini saya tahu dia di
dunia akting. Film ini dibuat oleh Ram Soraya Film dan disutradarai oleh Rizal
Mantovani, nama sutradara yang tak asing lagi.
Selama sekitar setengah jam pertama kita akan disuguhi tentang
persahabatan 5 orang - 4 cowok dan 1 cewek - yang sudah 10 tahun berteman.
Perkenalan masing-masing karakter, dan kebiasaan berkumpul mereka di setiap
akhir pekan. Konflik cerita dimulai saat Genta melontarkan ide untuk berpisah
sejenak dan berhenti saling berkomunikasi selama 3 bulan. Menurut saya adegan
saat tiba-tiba Genta bilang, "kayaknya ada yang harus kita omongin"
itu kurang greget. Karena situasinya mereka sedang nongkrong santai di rumah
Arial, dan suasananya pun biasa-biasa saja. Intinya, mereka berlima merasa
selama ini teman-teman yang mereka miliki masing-masing ya sebatas antara
mereka berlima saja. Mereka butuh hal baru untuk menyegarkan kembali
persahabatan mereka. Dan nanti setelah tiga bulan, Genta akan mengajak bertemu
dengan kegiatan yang nggak akan dilupakan seumur hidup mereka.
Dan ternyata, kegiatan yang dimaksud Genta adalah pergi ke Malang
dan mendaki Gunung Mahameru! Di sinilah keindahan film yang saya nikmati, saya
disuguhkan pemandangan di kawasan Taman Nasional Semeru. Bagaimana saya
mendeskripsikannya, ya.. Silakan googling sendiri bagaimana menawannya desa
Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan samudera awan berarak yang dapat dilihat dari
puncak Mahameru. Benar-benar pemandangan yang membuat napas tercekat! Menurut saya, jalan cerita 5cm sendiri sih ringan khas remaja.
Tidak ada isu penting yang diangkat di sini. Celotehan khas para sahabat saat
berkumpul, candaan dan olok-olokan terasa natural di antara Genta, Zafran,
Arial, Ian, dan Riani. Beberapa hari lalu saya iseng membaca resensi buku 5cm
di goodreads. Dari sini saya tahu bahwa makna 5cm adalah tentang menggantungkan
mimpi 5cm di atas kening, agar kita selalu ingat dan terpacu untuk mewujudkannya.
Di film ini juga dibahas tentang mimpi, yang sayangnya menurut saya sih kurang
kuat pembahasan tentang mimpi mereka masing-masing. Lebih terasa maknanya saat
mereka berusaha mendaki puncak, analogi mimpi di sini diangkat. Bagaimana
mereka sekuat tenaga dan bahkan hampir mati menaklukkan puncak Mahameru.
Saya
rasa pasti banyak yang tertantang dan terpanggil untuk datang ke penggalan
surga di Semeru ini. Dialog-dialog di dalam film memang banyak yang komedi,
tapi memasukkan pula kata-kata yang filosofis (quotable). Dipicu dari Zafran yang memang
suka berpuitis. Dan saat baru saja tiba di Semeru, gara-gara melihat keindahan
alam di sana, mendadak enam orang ini (plus Dinda, adik Arial) jadi bisa
berkata filosofis. Jadi ingat kritik di goodreads yang bilang bahwa buku ini
tebal karena terlalu banyak quote yang kebanyakan diambil dari milik orang
terkenal. Ya, menurut saya ada juga bagian saat pemain mengucapkan kalimat
inspiratif yang sekali lagi menurut saya, terkesan dipaksakan.
Secara keseluruhan, saya sangat terhibur dengan film ini.
Banyak tertawa, dan di 45 menit terakhir dibawa terharu oleh suasana enam orang
menaklukkan Gunung Mahameru. Keindahan alam di sana membuat mereka semakin membulatkan rasa cinta dan komitmen kepada Indonesia. Buat pecinta alam film ini pasti menarik banget
buat ditonton!