Aku
mendamba meniadakan jarak antara aku dan mereka,
Sekumpulan warga
asing yang tahu-tahu menyeruak di depan mataku.
Mereka
kutemui dalam perjalananku merayakan diri,
Di sebuah
tanah asing dengan bahasa yang tak sanggup kuucap.
Aku ingin
membuat satu pemahamanku dengan mereka,
Warga lokal
yang melalui senyumnya meniadakan batas-batas antar bahasa.
Melalui
senyum dan gerakan tangan mereka menuntunku ke arah yang kutuju,
Membuatku
menjadi musafir yang berbahagia.
Bahagia itu
sederhana, kata mereka.
Sesederhana
kakiku yang melangkah riang menuju satu tempat yang biasa kulihat di buku saja,
Sesederhana
mata yang terpuaskan oleh pemandangan-pemandangan yang tak rutin,
Sesederhana
jiwaku yang bersorak ketika udara asing menelusup masuk di paru-paruku.
Dan
begitulah, saat pulang aku memenuhi ranselku dengan timbunan pengalaman.
Karena
pengalaman adalah guru yang berharga kata mereka,
Mengajarkan
kita banyak hal tanpa perlu membaca dan menghapal.
Jika dalam
perjalanan kamu hanya diberi lelah, maka apalah untungmu?
Namun aku
tahu perjalananku tak akan pernah sia-sia,
Sepanjang
semesta ini setia menyertai langkahku.
:)
note: i owe @greaceal by her poetry at
so i can write this
;)
dinoy
I LOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOVE IT!
ReplyDeleteBanget banget kak saya sukanya! :)) Thank you much for mentioning my name on it though. Dan ini baru puisi kak! Bagus banget prosa, semuanya sempurna!
"Membuatku menjadi musafir yang berbahagia."
Niceeee~ ^^
ReplyDelete