Kata mama, ada dua cara untuk orang
tua memperlakukan ari-ari dari bayi yang baru lahir. Pertama, dipendam di dalam
tanah dan yang kedua, dilarungkan ke laut lepas. Dan ari-ariku diperlakukan
yang kedua. Aku nggak tahu apa artinya ari-ari yang dipendam di dalam tanah
tapi kata mama, ari-ari yang dibuang ke laut berarti harapan agar sang bayi
tumbuh besar menjadi orang yang berani pergi kemana-mana. Nggak hanya
terkungkung di satu tempat saja. Dan aku percaya padanya. Enggak perlu googling untuk membuktikan keabsahan
ucapan beliau. Aku percaya. Karena itu juga lah yang aku rasakan.
Aku ingin ke mana-mana, aku nggak
mau hanya berada di beberapa tempat tertentu saja sepanjang masa hidupku. Aku
ingin seperti lautan lepas yang tahu-tahu menggulungkan ombaknya sampai ke
negeri seberang, bahkan benua yang berbeda. Dulu semasa hidupnya, mama adalah
tipe orang yang ‘nggak bisa diam’. Beliau bukan tipe orang rumahan yang merasa
nyaman hanya dengan berdiam diri menunggu kedatangan suami dan anak-anaknya
dari luar. Mama aktif. Berorganisasi, mengenal banyak orang, juga pergi
kemana-mana. Saat kanak-kanak, sering aku dibawanya pergi menemui beberapa
kerabat dan kawan. Dan salah satu yang aku kagumi dari mama adalah sifat
beliau yang terbuka. Beliau bisa ngobrol berjam-jam dengan orang yang baru
dikenalnya, dan menemukan korelasi di antara keduanya. Oh, ternyata bapak itu
rumahnya di sini, dulu kerja di sini, kenal dengan si anu .. dan aku yang masih
kecil cukup tercengang akan hal itu.
Bicara bepergian, mungkin mama nggak
kenal konsep traveling. Tapi sekali
lagi yang aku ingat, mama sudah pernah menginjak tanah Lombok, Flores, sampai
ke negeri tetangga: Malaysia. Mama tidak bepergian dengan meributkan apakah
gaya yang dipakainya adalah gaya koper atau ransel. Tapi mama selalu memberiku
oleh-oleh kisah yang menarik dari tempat-tempat yang beliau singgahi, melalui
berlembar-lembar surat yang kulahap habis sambil menangis. Perjalanan mama,
adalah perjalanan yang dipenuhi cerita-cerita tentang hidup. Yang aku tahu tak
akan pernah aku mengerti sampai utuh. Pengertianku belum cukup luas sampai ke
sana.
Jika sekarang aku selalu memiliki
hasrat untuk bepergian, aku berterima kasih untuk mama dan papa yang sudah berinsiatif
melarungkan ari-ariku ke laut. Bersyukur untuk mama yang telah membagikan
pengertian itu padaku. :)
No comments:
Post a Comment