A blog about traveling: unique story during traveling, tips, info, and many more.. Lets Go Travel! ^^
Sunday, October 30, 2011
Solo Traveling?? Males banget...
Sunday, October 23, 2011
Summarize Of Bangkok Trip, 14-16 Oktober 2011
Friday, October 14th 2011
Tiba di Suvarnabhumi Airport pkl 19.40 waktu Bangkok (sama dengan WIB)
Beli SIM Card AIS di Seven Eleven airport : 100 Thb
Sekitar pukul 20.30 menuju Phaya Thai dengan Airport Express Link : 90 Thb
Taxi dari Phaya Thai ke Khaosan Road : 150 Thb
Pelunasan Rainbow Hostel untuk 2 malam : 270 Thb
Air Mineral beli di Hostel : 10 Thb
Total Day I : 620 Thb
Saturday, October 15th 2011
Bis kota no 15 ke Lumpini Park : 6.5 Thb
Beli sarapan di Lumpini : 50 Thb
BTS dari Sala Daeng Interchange Station ke National Stadium St : 20 Baht
Tiket Jim Thompson’s House : 100 Thb
Babuthong Iced Tea : 25 Thb
Lunch di pinggir jalan Siam (Nasi dengan dua lauk) : 25 Thb
BTS Siam to National Stadium : 15 Thb
BTS Siam to Mo Chit Station (ke Chatuchak) : 35 Thb
Belanja souvenir di Chatuchak : 440 Thb
Jajan Mango with Sticky Rice di Chatuchak : 50 Thb
BTS Mo Chit to Siam : 35 Thb
BTS Siam ke National Stadium : 15 Thb
Bis no 15 National Stadium ke Khaosan : 6.5 Thb
Beli Roti di Seven Eleven : 15 Thb
Dinner at Khaosan Road, Tom Yum (40 Thb) & Hot Tea (25 Thb) : 65 Thb
Total Day 2 : 903 Thb
Sunday, October 16th 2011
Sarapan di daerah Khaosan (Nasi dengan sosis dan Babi cincang) : 40 Thb
Isi ulang AIS : 50 Thb
Bis kota AC ke Saphan Khwai Station (dari sebrang Grand Palace) : 12 Thb
BTS dari Saphan Khwai Station ke Siam : 30 Thb
BTS Siam ke Phaya Thai : 25 Thb
Airport Rail Link (Phaya Thai – Suvarnabhumi Airport) : 45 Thb
Beli roti di Sevel Suvarnabhumi : 25 Thb
Total Day 3 : 227 Thb
GRAND TOTAL DAY 1-3 : 1750 BAHT
Kurs saat beli Baht tgl 7 Oktober 2011 : Rp 298
GRAND TOTAL IN RUPIAH : Rp 521.500
Wednesday, October 5, 2011
Traveling.. kemana?? Sama Siapa ??Mau Ngapain Aja ?? (2)
Waktu merencanakan ke Bangkok ini, saya niat awal solo traveling sih, tapi saya tetap berusaha ngajak teman yang ternyata nggak ada yang nyantol juga.. ^^
Untuk yang pengen solo traveling, menurut saya perhatikan poin-poin berikut :
- cari info sebanyak-banyaknya tentang tempat yang akan kamu datangi (browsing, baca buku, dll)
- Tanya langsung dengan teman yang pernah traveling kesana (cari info dan tanya-tanya menurut saya nggak bisa dihilangkan salah satu, kita jangan cuma mengandalkan cerita teman tapi nggak tahu info ter update, atau cuma baca-baca tapi nggak dengar pengalaman langsung dari orang).
- Pastikan di keseharian kamu termasuk orang yang tangguh ngadepin masalah (tiga tahun di Jakarta, saya udah ngalemin beberapa kali nyasar jalan, salah naek angkot, kecopetan, kemalingan, ketemu orang rese, dll). Kalau kamu tipe orang yang mudah panik, latihan dulu deh hidup mandiri baru belajar solo traveling. :)
- Perhatikan kondisi fisik kamu dan bawa obat yang diperlukan. Inget, jangan sampai kita sakit tanpa ada orang yang kita kenal disana.
- Benar-benar bawa bekal yang cukup (bukan pas-pasan), yang jumlahnya kita tahu dari hasil cari info dan tanya-tanya. Kalau disana kita kurang duit, mau minjem siapa coba ?
- Selalu aware sama keamanan diri sendiri.. Berpakaian sewajarnya, bawa barang-barang yang tidak terlalu mencolok, dan tidak gampang percaya sama orang baru...
- Cari temen baru di forum.. Kalau kamu termasuk orang yang cuek dan nggak rewel, apa salahnya cari temen baru dengan destinasi yang sama? Sekarang banyak kok forum untuk para pencinta traveling, misalnya forum backpacker Indonesia, Komunitas backpacker Indonesia, dan lain-lain. Nah tinggal ikuti cara maennya dan sortir deh mana yang bener-bener serius. Kalau kamau nggak mau pusing dengan temen baru,
- Ajak sahabat-sahabat yang kamu tahu pasti klop sama kamu. Yang ini sih gampang banget, temen-temen akrab yang kita udah tahu plus minus nya. Tapi jangan salah, sahabat bisa juga berpotensi menimbulkan masalah/konflik kalau misalnya kita nggak merhatiin poin selanjutnya :
- Samakan ‘tujuan’ traveling. Bukan Cuma masalah mau kemana, tapi ngapain aja ? Kalau kamu nggak terlalu doyan shopping tapi temenmu gila belanja, then make a deal: misalnya kasi alokasi waktu belanja dua jam setelah itu pergi. Atau selagi dia belanja, kamu ke tempat lain. Kesepakatan-kesepakatan yang tampaknya remeh gini harus jelas diawal lho, kalau nggak mau berantem atau jadi nggak enakan. Ya syukur-syukur deh kalau kamu dan sahabat bener-bener punya ketertarikan yang sama. Nah hal ngapain aja ini juga berkaitan erat dengan :
- Kesamaan budget >> Yap, betul, uang itu riskan juga memicu masalah. Yah bukan masalah saya perhitungan sih. Kalau minjem 1-2 dolar atau beberapa puluh ribu rupiah dan saya ada sih nggak apa aja. Tapi kalau ditengah jalan temen ribut pinjem duit banyak, kan nyusahin juga. Makanya dari awal susun bareng-bareng itinerary lengkap dengan budgetnya. Jadi masing-masing tahu harus bawa uang minimal berapa..
- Sepakati kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal yang sekiranya mengganggu keasikan traveling.. Ehm! Ini sih nggak gimana-gimana banget ya, tapi berdasar pengalaman aja pergi bareng temen yang punya pacar. Pas jalan-jalan disana, dia sering banget telpon atau sms sama pacarnya. Duh bukan, bukannya saya sirik atau mupeng, tapi ada kalanya itu mengganggu.. Misal saat di kerumunan orang di stasiun MRT, si teman sibuk absen lewat sms dan telpon sama pacar dan saya harus aware dengan keberadaan dia, pas pulsa habis dia sibuk cari pulsa dan saya nemenin (bukan saya nggak ikhlas, tapi kita sampai mendatangi beberapa toko gitu karena susah dapetnya), terus pas di dorm dia telponan dengan suara kenceng… Atau mungkin ada bad habit lain yang harus kita tegesin sebelum traveling bareng, misal: si temen suka buang sampah atau ngerokok sembarangan, suka marah-marah sama orang asing, dan lain-lain. Nah kita nggak mau juga toh jadi polisi buat dia? Emang kita nggak mau enjoy juga?? Hehee..
Traveling.. Kemana ? Sama Siapa ?? Mau Ngapain Aja ?? (1)
- Punya budget berapa ? >> Sekarang sih sudah banyak ya buku panduan traveling yang budget friendly, kita tinggal menyesuaikan dengan kantong kita. Misalnya, dengan duit sekitar dua sampai tiga juta rupiah, sudah bisa tuh kita jalan-jalan ke negara tetangga, misal: Malaysia, Singapore, atau kalau dalam negeri sudah bisa lah ke Bali, Medan, atau Bangka Belitung (sudah termasuk tiket pesawat dan akomodasi). Tapi persoalan budget ini berkaitan erat dengan poin selanjutnya :
- Punya waktu berapa lama ?? >> Ini nih biasanya buat pekerja kantoran yang agak susah menentukan waktu cuti, seperti saya. Selama ini waktu traveling saya masih tergolong pendek: tiga hari dan dua malam. Nah kalau kita cuma punya waktu jalan-jalan nggak lebih dari empat hari, mending jangan maksain deh pergi ke tempat-tempat yang membutuhkan long flight hours. Misalnya, saya pernah dapet info traveling murah ke Raja Ampat dengan durasi waktu tiga hari dan dua malam. Setelah memperhitungkan lama penerbangan pulang dan pergi, ternyata praktis saya cuma punya waktu satu hari bersenang-senang di Raja Ampat. Yah, capek di jalan lah. Setidaknya untuk flight yang membutuhkan waktu enam jam-an sekali jalan, berikan alokasi waktu traveling satu minggu minimal, jadi kan kita bisa puas jalan-jalan disana sekitar lima sampai enam harian (perhitungkan juga kemungkinan transit dan delay, juga beri jeda untuk istirahat kita setelah terbang). Intinya, jangan maksain pergi ke tempat yang jauh hanya untuk menambah track record kita, tapi kita nggak punya waktu cukup untuk menjelajah disana..
- Special interest >> Kamu punya ketertarikan khusus nggak yang pengen kamu dapetin pas traveling? Mungkin kamu sudah bosan dengan suasana perkotaan dan pengen wisata alam, di Indonesia mah banyak banget pilihannya. Atau pengen tahu kayak apa sih dunia di luar Indonesia? Ketemu penduduk-penduduk lain dengan bahasa dan budaya berbeda? Tinggal pilih negara dengan budaya kayak apa yang kamu mau. Yang penting kamu sudah tahu apa yang bakal kamu lakukan dan lihat selama disana. Inilah gunanya mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang tempat-tempat diluar tempat tinggal kita, jadi misalnya ada info tentang tiket murah ke tempat-tempat tertentu, kita bisa tinggal pilih deh tanpa bertanya-tanya ada apa saja disana. Misalnya saat saya memutuskan beli tiket promo ke Bangkok, karena saya banyak baca Bangkok adalah must visit nya para backpacker, kota nya para backpacker gitu. Disana juga banyak spot-spot wisata menarik seperti candi, pasar, museum, konservasi budaya, dll. Ada yang punya hobi fotografi, jadi fokusnya mencari tempat yang banyak spot bangunan berarsitektur unik, dll.
- Perhatikan kota-kota dan negara-negara dengan kondisi tertentu >> Maksudnya, kita jangan maksain pergi ke suatu tempat yang kita tahu banyak hal yang bertentangan dengan kita. Misal, kita tertarik pergi ke negara A karena disana pemandangannya dahsyat banget, tapi setelah kita browsing ternyata negara itu sedang ada masalah keamanan, atau penduduknya jelas-jelas nggak ramah dengan pendatang. Terkecuali kita punya temen yang bisa diandalkan sih, mending nggak usah sok cuek pergi kesana. Menurut saya, traveling not only about the adventure, yet it also about how we can enjoying the journey it self.
- Pergi ke tempat dengan karakteristik yang berbeda dengan yang pernah kita datangi >> Ya, ini juga yang sedang saya belajar terapkan. Selama ini saya masih mengandalkan mood dan promo tiket pesawat untuk ber traveling, tapi pengennya setelah ini saya bisa merencanakan traveling dengan matang ke tempat-tempat yang punya karakteristik berbeda. Singapura, Kuala Lumpur, dan setelah ini Bangkok. Saya rasa cukuplah mencicipi ASEAN untuk sementara ini.. pengennya setelah itu saya bisa ke negara diluar ASEAN, atau bahkan ke luar Asia. Atau kalau Indonesia, saya pengen banget bisa jalan-jalan ke setiap pulau-pulau besar, ke kota-kota yang berbeda karakteristiknya.. Se suka suka nya kita terhadap satu tempat, kalau bisa perginya jangan kesitu-situ mulu deh, atau cuma tetangga nya. Dunia ini masih terlalu luas, teman ! Mending sabar nabung sedikit lebih lama, jadi kekayaan pengalaman traveling kita pun bertambah.. ^^
Erna the Newbie Traveler.. ^^
Nah, cerita sahabat berikutnya adalah dari Erna, kawan satu kelas waktu kelas 3 SMU di Surabaya. Lama nggak bersua, kami ber reuni kembali lewat media sosial Twitter. Dari situ aku menemukan ternyata dia punya hobi yang sama denganku: Traveling. Erna yang kini bekerja di sebuah lembaga bahasa asing cukup terkenal ini, mempunyai hasrat yang cukup tinggi untuk menjelajah dunia -kan kubilang, sama sepertiku-.. dan ini adalah ceritanya saat ia menjelajah ke 3 negara di Asean: Thailand, Malaysia, dan Singapura, lengkap juga dengan hal-hal lain yang ia persiapkan sebelum melakukan perjalanan ke tempat-tempat tersebut :
Me : Jadi, bisa diceritakan na, pengalaman traveling pertama mu dan persiapannya ?
Erna : Ke luar negeri pertama kali itu pas ke Bangkok tahun 2009 dalam rangka liburan kantor. Karena pertama kali jadilah kudu ngurus paspor dulu. Liburan ma kantor itu bln September. Aku ma temen2 dikasih tau mo liburan di awal bln Agustus. Mepet yak cuma sebulan kurang (karena waktu itu pas Ramadhan, mo libur Lebaran). Meski mepet, dgn berbekal info dari berbagai sumber yang bilang proses pengurusan paspor itu cuma seminggu, walhasil memutuskan ngurus sendiri, gak pake calo.
Tips utk menghindari keribetan ngurus paspor sendiri adalah:
1. Semua dokumen pendukung kudu lengkap
2. Menyiapkan uang pas sesuai biaya (menghindari omelan petugas klo dia nggak ada uang kembalian)
3. Sampe di kantor imigrasi lebih awal atau pas mereka baru buka (kalo perlu sebelum mereka buka) sehingga kita bisa jd orang yang dapat pelayanan pertama dan tidak perlu terjebak di antrian yang membuat mood jelek serta membuat semakin telat ngantor.
4. Jangan malas dan berujung pada bantuan calo. Nggak seru dan keluar duit lebih pula. Ngurus paspor itu bagian dari adventure perjalanan wisatamu. :)
Back to the trip story. Karena pergi ke Bangkok sama kantor, jadi smua diurusin, mulai dari tiket pesawat, penginapan, akomodasi, sampai itinerary selama di sana. Beberapa tempat yang sempat disinggahi adalah: Suan Lum Market, Lumpini Park, Grand Palace, Wat Arun, Chatuchak Market, Pat Pong, Sleeping Budha, dll
Yang paling berkesan selama trip Bangkok ini adalah:
1. Baru tau namanya hostel .Nginap di Lub'D hostel. Wuih aman, modern dan bersih dan ramah dan seru banget nginap disini.
2. Grand Palace yang bagus banget. Meski panas, tapi aku paling suka sama tempat wisata yang ini. Siap2 bawa kacamata biar bisa liat tanpa kesilauan.
3. Naik perahu susuri Sungai Chao Phraya. Berkesan karena memang nggak pernah aku naik perahu menyusuri sungai seluas itu. Sempat di depan kuil apa gitu, di sungainya ada banyak ikan suci yang gede2. Gak boleh dipancing apalagi digoreng buat dimakan (ya iyaalah!). Hmmm.
4. Tempat belanja murah meriah. Beeeuuhh Bangkok dengan pasar wiken Chatuchak nya sukses mempesona dan menggelapkan mataku. Semua bagus dan murah. Sayang aku nggak bawa banyak duit, hahaha. Suan Lum Night Market jg bagus-bagus dan lebih rapi penataannya. Kaos murah bisa beli di Wat Arun, yang jualan banyak yg bisa bahasa Indonesia. Oiya, bbrp penjual di bbrp tmpt gak bisa bhs Inggris. Pakailah alat bantu para penjual sedunia: kalkulator. Pat Pong juga semacam pasar malam ditambah hiburan malam tipe XXX. Hahaha. Gak ada yang murah dan khas, jadi ya kurang menarik hatiku.
5. She-Male Show. Yak bener, aku nonton lho salah satu pertunjukkan she-male. Kategori tayangan 17th harusnya, karena baju para she-male nya terlalu seksi untuk ukuran pertunjukan nyanyi menari. Mana most of them itu sudah nggak keliatan lagi hawa male nya. Aku dan temen2 cewek pada jiper dengan kemolekan dan kecantikan mereka.
Me : Setelah dari Bangkok, kemana lagi ?
Erna : Trip ke luar negeri kali kedua adalah ke tanah Malaysia dan Singapore.
Johor Bahru
Kota pertama yang aku kunjungi di tanah Malaysia. Kenapa kesana? Karena mau jengukin Nad (teman SMU) yang sedang kuliah di UTM Skudai. Johor Bahru adalah kota terbesar kedua di Malaysia. Di sana ada kampus UTM yang juga merupakan kampus terbesar kedua di Malaysia. Aku sempet jalan-jalan di kota Johor Bahru. Sempet ke Masjid Sultan Abu Bakar. Trus masuk kawasan (bekas) istana Sultan Johor Bahru. Trus tentu saja masuk 2 mall untuk cek seperti apa sih mall mereka, dan nyempetin juga nonton film-film box office yg waktu itu belum jelas bisa masuk Indonesia nggak.. :D
Kuala Lumpur
Ibu kota Malaysia yang mengesankan. Ada sisi modern yang belum dimiliki oleh Indonesia (atau Jakarta tepatnya). Padahal ada banyak sisi yang sama dengan Jakarta. Yang membuat berdecak kagum selama disana hanya Petronas dan LTR monorel yang mereka miliki. Fasilitas umum nya are better than here. Belum sempat ke Genting Highland. Hanya sempat ke tempat2 belanja nya saja. Itu pun tidak jauh beda dengan di Indonesia, jadi ya kurang berkesan untuk urusan shopping, hehehe.
Melaka
Ini adalah kota yang membuatku nekad traveling ke luar negeri pertama kali. Karena ingin ke kota inilah aku nekad ke Malaysia dan mampir Singapore. Kota ini menghipnotisku lewat foto-foto yang dikirimkan oleh temanku yang sedang kuliah di UTM. Dan pas kesana. Walah, seperti mimpi menjadi nyata. Suka dan mengagumi semua yang aku liat. Mempesona. Bangunan tempo dulunya indah sekali. Meski pun cuman sebentar disana, tapi rasanya puas gitu jalan dan berpanas-panas menikmati satu per satu bangunan bersejarah di sana.
Singapore
Kota modern nomer satu sepanjang usia ku untuk saat ini. Belum pernah liat seumur hidup ku sejauh ini kota macam Singapore. Modern banget, sampe serasa hidup di dunia mimpi. Hahahaha... Duh susah jelasinnya. Semua yang serba teratur rapi itu sungguh terasa amat memudahkan perjalanan seorang newbie sekalipun. Kota dengan taman dan fasilitas umum yang membuat hati mencelosssssss. Terpukau terpesona terlena. Hanya sayangnya memang diam-diam segalanya sangat mahal jika dikalkulasi ulang. :D
Sentosa Island nya bagus. Nggak sempet masuk Universal Studios (karena tiada budget dan sayang melewatkan satu hari hanya untuk main-main di wahana yang bahkan mungkin aku nggak berani naik). Akhirnya aku mengunjungi tiap spot di pulau tersebut. Ada 2 pantai yang sepi indah dan teduh. Wah, jadi pgn gitu nginap 2 malam di resort nya.
Me : Dari keempat kota di tiga Negara itu, paling berkesan dimana? Keunikan dari masing-masing?
Erna :Tiap negara memiliki kekhasan tersendiri, jadi aku nggak bisa komparasi. Melihat betapa ada bedanya antara negeri ku dengan negara-negara tersebut memang mampu membuat aku semakin cinta sama negeriku. Awal menjejakkan kaki di negara lain memang banyak merasa iri dan minder dengan ketertinggalan negeri kita di suatu sisi. Tapi di hari kedua dan berikutnya, semakin menyadari bahwa negeri sendiri memang sungguh kaya dalam semua aspek, sungguh ramah dan sungguh merupakan tempat berlindung di hari tua sampai akhir menutup mata.
Semakin menyadari juga betapa Tuhan itu benar ada. Betapa Tuhan sungguh pemilik segalanya. Betapa Tuhan itu hebat. Banyak syukur aku ucapkan dalam hati. Karunia-Nya untuk umat manusia sungguh tak terkira. Tuhan itu Maha Segalanya.
Me : Pernah mengalami kendala gak selama di tempat-tempat tersebut?
Erna : Kendala traveling. Hmmm selain bahasa (listeningku payah), aku juga ternyata mudah kangen sama masakan emak di rumah ato masakan Indonesia deh. Hahaha. Baru nyadar kalo sudah kelamaan di luaran. Kalo dua hari gitu masih bisa bertahan makan masakan luar. Masuk hari ke tiga sudah minta ampun kangennya ma rempah nya Indonesia. Pernah di hari ke tiga atau empat, aku bikin Indomie di Johor Bahru, padahal sudah beli nasi lemak. Eh pas di masak indomie nya, lha kok masih beda rasanya. Rasanya baru itu kangen indomie sampe pengen nangis. Nad masih suka ngolokin sampe sekarang kalo dia ingat cerita itu. Karena awalnya pas mo berangkat traveling aku dah minta dia nganter aku kuliner sgala. Eh ternyata...
Me : Jadi menurutmu enakan mana nih, traveling rame-rame kayak di Bangkok, atau Solo Traveling? Plus minus nya apa nih?
Erna : Ada sisi enak dan gak enaknya dari 2 hal ini. Kalo pake tour enaknya adalah gak usah mikir kita naik apa ke tempat tujuan wisata. Tempat yang dikunjungi pun pasti sudah dipilihkan yang paling OK. Gak enaknya adalah serba terburu-buru. Jam segini musti kumpul disini. Trus karena serba terburu-buru dan kemana-mana naik bus pariwisata akhirnya gak sempet liat gimana aktifitas sehari-hari masyarakat lokal. Ya meski itu cuman liat mereka naik bis, jualan apa apa gitu kek, semua hal lumrah yang mereka biasa lakukan terlihat menakjubkan bagiku. Saya kan agak-agak lebay gitu..
Kalo tentang traveling mandiri enaknya ada banyak. Bisa nentuin sendiri mau kemana. Mo berapa lama. Bisa liat segala macam tingkah polah masyarakat lokal dan ikut ngerasain aktifitas macam mereka. Meski cuman naik angkutan umum dan sukses nyampe dengan selamat itu sudah membuat aku merasa bangga terhadap diri sendiri. Gak enaknya cuman dikit ding. Lelah aja gitu kadang kalo jalan dan naik angkutan mulu. Tiap malam jadi oles salep pereda pegal.
Me : Biasanya gimana cara kamu tetepin budget buat traveling? Biasa bikin itinerary lengkap juga?
Erna : Aku memilih jalan backpacking untuk traveling karena minimnya tabungan dan budget untuk liburan. Kalo budget minim maka kudu asah otak ketika booking tiket pesawat dan hostel ma pas bikin itinerary. Hostel meski murah tapi memang kudu dipertimbangkan jauh tidaknya dari tempat wisata ato public transport. Buat apa murah kalo kita jalan masih jauh. Yang sewajarnya lah. Sangu dipastikan tidak mepet biar tetap bisa makan dengan layak, bisa beli barang-barang yang menarik hati. Dan terutama kudu ada dana dadakan. Di negara yang nun jauh di mata, terus terang saja ada kekhawatiran. Bawa kredit card sama ATM yang bisa dipakai di beberapa negara aku rasa juga bisa dipertimbangkan.
Buat itinerary sewajar dan selengkap mungkin biar kita fokus. Kalo buta tempat tujuan bakal menghabiskan waktu percuma dan malah bisa kesasar-sasar. Aku belum pada tahap jadi seorang traveler. Masih tahap backpacker newbie. Aku datang berkunjung dan berwisata dengan cara backpacker gitu. Tempat yang ku tuju masih merupakan obyek wisata yang paling OK di negara tersebut. Gak berani coba datangin ke tempat yang tidak biasa karena takut nyasar.
Sebelum berangkat, jauh hari aku akan googling sebanyak-banyaknya tentang tempat tersebut. Segala macam info akan ku masukkan ke kepala sehingga sampai sana nggak blank dan bisa menambah rasa percaya diri. Ketidaktahuan dan kenervousan karena blank akan tercium oleh pihak-pihak yang tidak kita inginkan.
Me : soal bawaan nih, biasanya kan cewek suka ribet. Ada tips buat packing?
Erna : Tentang packing, terus terang aku nggak tralu pinter menata barang dalam ransel. Wanna know the truth ? Semua barang aku kelompokkan trus aku masukin tas kresek. Aku takut barangku ketumpahan cairan atau kehujanan gitu. Sudah begitu saja. Jadi tas ku seakan terlihat sebagai pembungkus beberapa tas kresek. Barang yang seringkali ketinggalan adalah handuk. Duh, sudah dua kali aku traveling gak bawa handuk. Yang seringkali aku ingat untuk aku bawa adalah buku (entah novel, buku traveling, majalah) untuk bunuh waktu jika terpaksa menunggu. Trus pembersih muka dan sikat gigi (sabun dan pasta gigi bisa beli), dan nggak lupa charger HP.
Me : Masalah ijin dari orang tua , kamu termasuk gampang nggak dapet nya? Ada tips ?
Erna : Ini adalah bagian tersulit dari segala macam persiapan untuk traveling. Karena aku percaya kalo restu dan ijin dari orang tua adalah segalanya. Tapi bagaimana aku bisa berangkat dengan tenang jika orang tua tidak memberi lampu hijau. Sedangkan kalo aku memberitahu mau jalan-jalan ke negara antah berantah mereka akan menggelengkan kepala.
Aku menginformasikan kepada orang tua tentang rencana perjalananku dua hingga satu bulan sebelum berangkat. Aku infokan setelah persiapanku 90% matang. Aku harus menguasai apa yang akan aku lakukan sehingga mereka bisa mempercayaiku. Tapi kadang itu tak cukup. Orang tua ku mensyaratkan adanya pihak lain yang menemani dan memastikan aku tidak sendiri. Selain itu, mereka membutuhkan nomer telpon yang bisa mereka hubungi. Orang tua ku bukan penelpon aktif. Tapi kalo mereka taunya aku pergi nggak diakomodasi oleh kantor, maka mereka akan menelpon ngecek satu hari sekali...
Me :Terakhir, Berandai-andai nih, misalnya kamu punya waktu, duit, dan visa buat kemana aja.. Kamu pengen bisa traveling kemana? Nah kenapa tuh?
Erna : Kalo ada visa, duit, waktu dan partner, maka aku pengen menjelajahi Eropa. Negara-negara di Eropa tampak sebagai tempat yang romantis buat ku. Pengennya bareng pacar atau suami, biar lebih aman dan ada tenaga tambahan jika tubuh sudah lelah.
Tapi aku juga pengen keliling Indonesia. Ada banyak tempat indah yang belum aku liat di negara ini. Mau ke Kalimantan, ke Sulawesi, ke Nusa Tenggara, Ambon, Bangka Belitung dan Papua.