Saturday, July 13, 2013

Gokil!!!

Gokil! Delapan belas hari?? Maksudnya, hampir tiga minggu!! Gue masih nggak percaya dengan kenyataan yang terhampar di hadapan gue sekarang. Beberapa hari lalu, pihak HRD di kantor baru mengabarkan kalau gue nggak jadi masuk kantor pada tanggal 1 Agustus, melainkan tanggal 16 Agustus. Dan sebelnya, pemberitahuannya hanya sehari selang gue habis beli tiket Jakarta – Surabaya – Jakarta yang cuma empat hari, dari tanggal 28 Juli. Maksud gue, gue emang berencana pulang untuk take a breath sebelum beraktivitas di kantor baru, juga mengganti lebaran yang rencananya gue nggak akan pulang. Tapi, tahu gini kan gue nggak buru-buru balik tanggal 31 Juli ke Jakarta, gue bisa spend time lebih lama di rumah gue di Surabaya. Tapi, kalau toh gue mau lebih lama juga bisa, paling-paling harus rela menghanguskan tiket Surabaya – Jakarta seharga tiga ratus enam puluh ribuan. Well, sayang sih sayang, tapi... dua minggu lebih, man!! Mau ngapain gue? Bengong di rumah? Atau malah bengong di Jakarta?? Pikiran gue tentunya lebih memilih traveling. Ah, tahu gini kan udah gue rencanakan lama mau ke mana aja. Gue yang selama ini untuk traveling aja kudu ngutak atik tanggal merah, weekend, dan jatah cuti tahunan, sekarang dihadapkan pada waktu luang yang lama... masa gue sia-siakan?? Tapi, ke mana?? Otak gue menyebutkan beberapa destinasi. Thailand... Vietnam... man, skip! Setelah gue cek harga tiketnya muahalnyaaa!! Sepertinya gue harus menyempitkan tujuan lagi untuk di negara sendiri saja, lebih sempit lagi di Pulau Jawa atau sekitarnya. Tapi,, ke mana?? Ah, Bali, Ubud!! Gue kan punya utang untuk memberi hening pada diri sendiri di tempat itu. Tapi,, kapan? Naik apa? Terus mau berapa lama di sana? Masa dua minggu lebih cuma di Ubud doang?? Sayang, Noy, sayaaangg!! Hmm... gue pun mengecek jadwal transportasi ke Bali yang dari Surabaya, juga harganya, lalu... ah! Mungkin gue bisa lanjut ke satu kota lain lagi di Pulau Jawa sebelum balik ke Jakarta sekitar tanggal 14 Agustus paling lambat. Nah, enaknya ke....

Wait, wait, stop! I got to stop thinking!! Gue kebanyakan berpikir gimana-gimananya, padahal masih agak lama juga. Gimana dengan perjalanan spontan, yang jelas dimulai dari kota kelahiran gue, Surabaya, dan berujung pada kota ternyaman gue sekarang, Jakarta. Spontan, yess, gue rasa kayak begitu akan lebih asyik. Well, i think i need to get lost... and get lost needs no itinerary. :)