Showing posts with label Info. Show all posts
Showing posts with label Info. Show all posts

Monday, March 18, 2013

Travel Around the Words



Disarikan dari materi Kelas Jelajah 'Travel Writing for Dummies' yang diselenggarakan oleh Valadoo Indonesia, 16 Maret 2013
TRAVEL AROUND THE WORDS (By: Windy Ariestanty)
Tujuan kita menulis tentang traveling akan menentukan jenis tulisan yang akan kita buat. 

Ada beberapa tipe dari travel writing, yaitu:
  1. Article (destination, festival, personal essay, travel advice)
  2. Travel guide book
  3. Narrative travel writing (fiction & non fiction). Contoh: The Traveler’s Tale (Fiction); Life Traveler (non fiction), Buku-bukunya Agustinus Wibowo, sifatnya memoar atau non-fiksi.
  4. Comic/graphic travel writing
  5. Comedy travel writing.
Pembahasan-pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada narrative travel writing.


Tips dalam menulis tentang traveling:
  1. Lakukan riset, pembaca mana yang akan kamu tuju? Hal ini akan menentukan jenis tulisan kamu dan cara penulisanmu.
  2. Be succint (effective), perhatikan keefektifan dalam kalimat, jangan mengulang-ulang kalimat atau penjelasan yang sudah ada.
  3. Pengalaman lewat panca indra. Maksimalkan seluruh panca indramu untuk menggambarkan apa yang ada di sekitarmu, bukan hanya lewat mata, tapi juga hidung, telinga, lidah, kulit, agar pengalaman tersebut dapat dirasakan juga oleh orang lain.
  4. Personal voice. Kenali caramu menyampaikan ceritamu, berkaitan dengan kekhasan penulisan.
  5. Keep it light. Tulisanmu harus mudah dipahami oleh pembaca yang kamu tuju, jangan terlalu banyak menggunakan kata yang susah dimengerti maknanya (sedikit-sedikit harus lihat kamus).
  6. Keep the facts to a minimum. Jangan terlalu banyak memberi info, toh sekarang info banyak dicari di internet.
  7. Include dialogue. Sertakan percakapan agar meninggalkan kesan yang mendalam, contoh: dialog dengan warga lokal.
  8. Include scene. Masukkan adegan-adegan agar tulisan tidak membosankan.
  9. Make a travel journal. Selalu buat catatan-catatan kecil untuk hal krusial. Perhatikan ejaan nama tempat, jangan sampai salah. Bila perlu, foto!
  10. Identify your readers.
  11. Use correct grammars. Ketepatan penggunaan grammar adalah hal yang tegas dalam sebuah tulisan.
  12. Read other travel writers. Perbanyak baca untuk memperkaya referensi.
  13. Travel beyond destinations. Jangan hanya bicara tempat, tapi juga manusia-manusianya.
  14. Enjoy! Tetap nikmati perjalananmu, jangan terbebani dengan tuntutan kamu harus dapat cerita. Makin kita enjoy, makin banyak kans kita untuk memperoleh cerita menarik.
Forget these not!
  • Showing not telling. Usahakan dalam bercerita, kamu lebih banyak ‘menunjukkan’ daripada sekadar mengatakan apa saja yang sedang terjadi.
  • Nothing is new but be unique and fresh! Tidak ada ide yang benar-benar baru, tempat-tempat yang sama pun sudah banyak yang bahas. Tidak masalah, yang penting ada hal unik dan segar yang menjadi pembeda untuk diceritakan.
  • Small things make a difference. Perhatikan hal-hal kecil di sekitarmu, justru siapa tahu hal tersebut yang akan membuat perbedaan dalam tulisanmu.
  • Respect the culture. Jangan sampai menyinggung budaya suatu tempat saat kita menuliskannya, atau menilai jelek budaya tersebut.
  • Not a mere destination. Bukan lagi tempat tujuan yang menjadi fokus tulisan kita, namun hal-hal menarik yang terjadi di sekitar kita, terlebih manusianya. Karena tanpa manusia, tidak akan ada kejadian-kejadian di sekitar kita.


Top 4 things:
  1. Travel a lot
  2. Write a lot
  3. Snap a lot. (ambil gambar sebanyak-banyaknya)
  4. Read a lot.
Lain-lain:
  • Nurture your passion: traveling ! Tetap pelihara gairahmu untuk melakukan perjalanan.
  • Rejection is your bestfriend. Penolakan tidak hanya berkaitan dengan tulisan kita diterima atau tidak oleh media, tapi juga saat traveling kita mungkin mengalami penolakan oleh orang-orang sekitar kita (nggak mau ngobrol, foto), terimalah penolakan itu, jangan dipaksakan. :)
  • Feedback is your need. Selalu cari masukan dari orang lain akan tulisan kita. Caranya? Ya terus bangun dan ciptakan komunikasi. Contoh: kalau mau blognya dikomenin, ya rajin-rajin blogwalking dan komen di blog orang juga, tinggalkan jejak jadi mereka bisa gantian berkunjung. :)
  • Traveling bring us to a journey we never thought before. 
  • Travel a lot, so you can write a lot! ^^

 

Thank you Valadoo Indonesia and Wego for having us in this class, so inspiring! ^^

pics by Valadoo





Sunday, February 10, 2013

Pengeluaran Empat Hari Trip Sumatera Barat


Pengeluaran SumBar Trip 24-27 Januari 2013








Day 1:





Airport Tax Bandara Soetta, Jakarta          40.000

Sewa Mobil KIA Preggio include Bensin+Sopir


(Rp 650.000/hari x 4)    2.600.000


Hitungan patungan:




hari 1(bagi 6 orang)


      108.333

hari 2-4 (bagi 7 orang)

      278.571

Sarapan Soto Padang
         15.000

Retribusi Lembah Anai
           3.000

Retribusi Minang Village
           4.000

Sewa Baju adat di Minang Village

         25.000

Makan Siang di Sate Mak Syukur          24.000

(Sate + Teh Talua)




Jajan Di Puncak Lawang
           5.000

Total Hari 1

      502.905








Day 2:





Sarapan Bihun Goreng
         11.000

Retribusi Ngarai Sianok
           3.000

Beli oleh2 suvenir

         25.000

Retribusi Lubang Jepang
           5.000

Patungan Guide Lubang Jepang          10.000

Makan Gulai Itiak Lado Mudo ++          50.000

Retribusi Lembah Harau
           5.000

Makan malam Nasi Kapau
         28.000

Total Hari 2

      137.000








Day 3





Pelunasan Hello Guesthouse-Bukittinggi
         50.000

(sebelumnya sudah DP)



Sarapan Lontong Sayur
           7.000

Makan Siang

         15.000

Retribusi Lubang Tambang Mbah Suro-Sawahlunto            8.000

Retribusi Museum Gudang Ransum-Sawahlunto            4.000

Martabak Kubang Mesir
         13.000

Makan malam di alun2 Sawahlunto          20.000

(Mie rebus aceh + teh talua)



Total Hari 3

      117.000








Day 4





Pelunasan Homestay di Sawahlunto          75.000

Makan siang di Solok
         18.000

Es Duren Ganti Nan Lamo
         12.000

Patungan tip sopir

         22.000

Airport tax Bandara Int'l Minangkabau          35.000

Total Hari 4

      162.000










Grand Total Pengeluran   Rp918.905

Thursday, December 13, 2012

5cm: Film tentang Persahabatan dan Indahnya Indonesiaku





Noy, gw mau nonton 5 cm! PIM yok, jam 19.30!!

Sebuah pesan masuk dari Achied, menyentak saya dari rasa kantuk dan jenuh di kantor. Saya melotot membacanya, dan tak pikir panjang langsung mengiyakannya. Saya memang sudah berencana nonton film itu karena liat trailernya yang bagus. Dan beberapa hari ini memang sedang merencanakan kapan nonton bareng temen-temen dari grup Dieng trip. Saya pikir, yang bareng mereka masih belum jelas, toh bisa nonton 2x, haha..

Untungnya hari ini bos juga pulang ontime, sehingga saya langsung bisa bergegas ke PIM menggunakan metromini. Kemacetan di daerah Pondok Indah membuat perjalanan saya menjadi lebih lama daripada biasanya. Malahan Achied yang notabene kantornya jauh (banget) dari PIM lebih dulu sampai di XXI PIM 1 naik ojeg. 

"Noy, tiketnya tinggal dua dong, tapi di seat H sama K, gimana? Apa nonton yang jam 21.55?" Achied menghubungi saya lagi via telepon saat saya masih di dalam metromini.

"Hah, malem banget? Ya udah ambil aja deh yang tadi, udah nanggung ke PIM.." balas saya dengan memperkirakan 15 menit lagi akan sampai di PIM.

....

Ah,  cukuplah prolog mau nontonnya, mari kita langsung bicara tentang si film yang diangkat dari sebuah novel karya Donny Dhirgantoro yang terbit tahun 2005 ini. Saya ingat, pertama kali lihat poster filmnya yang masih coming soon, saya membaca nama-nama artis muda yang terkenal: Fedi Nuril, Herjunot Ali, Saykoji, dan.. Denny Sumargo! Denny Sumargo adalah seorang pemain basket nasional yang keren dan saya sukai. Baru pertama ini saya tahu dia di dunia akting. Film ini dibuat oleh Ram Soraya Film dan disutradarai oleh Rizal Mantovani, nama sutradara yang tak asing lagi.

Selama sekitar setengah jam pertama kita akan disuguhi tentang persahabatan 5 orang - 4 cowok dan 1 cewek - yang sudah 10 tahun berteman. Perkenalan masing-masing karakter, dan kebiasaan berkumpul mereka di setiap akhir pekan. Konflik cerita dimulai saat Genta melontarkan ide untuk berpisah sejenak dan berhenti saling berkomunikasi selama 3 bulan. Menurut saya adegan saat tiba-tiba Genta bilang, "kayaknya ada yang harus kita omongin" itu kurang greget. Karena situasinya mereka sedang nongkrong santai di rumah Arial, dan suasananya pun biasa-biasa saja. Intinya, mereka berlima merasa selama ini teman-teman yang mereka miliki masing-masing ya sebatas antara mereka berlima saja. Mereka butuh hal baru untuk menyegarkan kembali persahabatan mereka. Dan nanti setelah tiga bulan, Genta akan mengajak bertemu dengan kegiatan yang nggak akan dilupakan seumur hidup mereka.

Dan ternyata, kegiatan yang dimaksud Genta adalah pergi ke Malang dan mendaki Gunung Mahameru! Di sinilah keindahan film yang saya nikmati, saya disuguhkan pemandangan di kawasan Taman Nasional Semeru. Bagaimana saya mendeskripsikannya, ya.. Silakan googling sendiri bagaimana menawannya desa Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan samudera awan berarak yang dapat dilihat dari puncak Mahameru. Benar-benar pemandangan yang membuat napas tercekat! Menurut saya, jalan cerita 5cm sendiri sih ringan khas remaja. Tidak ada isu penting yang diangkat di sini. Celotehan khas para sahabat saat berkumpul, candaan dan olok-olokan terasa natural di antara Genta, Zafran, Arial, Ian, dan Riani. Beberapa hari lalu saya iseng membaca resensi buku 5cm di goodreads. Dari sini saya tahu bahwa makna 5cm adalah tentang menggantungkan mimpi 5cm di atas kening, agar kita selalu ingat dan terpacu untuk mewujudkannya. Di film ini juga dibahas tentang mimpi, yang sayangnya menurut saya sih kurang kuat pembahasan tentang mimpi mereka masing-masing. Lebih terasa maknanya saat mereka berusaha mendaki puncak, analogi mimpi di sini diangkat. Bagaimana mereka sekuat tenaga dan bahkan hampir mati menaklukkan puncak Mahameru. 

Saya rasa pasti banyak yang tertantang dan terpanggil untuk datang ke penggalan surga di Semeru ini. Dialog-dialog di dalam film memang banyak yang komedi, tapi memasukkan pula kata-kata yang filosofis (quotable). Dipicu dari Zafran yang memang suka berpuitis. Dan saat baru saja tiba di Semeru, gara-gara melihat keindahan alam di sana, mendadak enam orang ini (plus Dinda, adik Arial) jadi bisa berkata filosofis. Jadi ingat kritik di goodreads yang bilang bahwa buku ini tebal karena terlalu banyak quote yang kebanyakan diambil dari milik orang terkenal. Ya, menurut saya ada juga bagian saat pemain mengucapkan kalimat inspiratif yang sekali lagi menurut saya, terkesan dipaksakan. 

Secara keseluruhan, saya sangat terhibur dengan film ini. Banyak tertawa, dan di 45 menit terakhir dibawa terharu oleh suasana enam orang menaklukkan Gunung Mahameru. Keindahan alam di sana membuat mereka semakin membulatkan rasa cinta dan komitmen kepada Indonesia. Buat pecinta alam film ini pasti menarik banget buat ditonton!

dinoy 

Wednesday, November 21, 2012

Jadwal Traveling 2013




Wooppss! Gara-gara ajakan teman dan juga promo tiket pesawat super murah, saya jadinya kalap membeli beberapa tiket untuk rute penerbangan berbeda di tahun 2013. Dan tujuan saya membagikan di sini bukan berniat pamer, tapi lebih ingin berbagi saja kalau bisa banget dapat tiket dengan harga murah ke destinasi-destinasi jauh. Dan siapa tahu, ada dari antara kalian yang mau join traveling bareng saya?? Yuk, mariii ... ^^
  • 24 - 27 Januari 2013: Padang + Bukittinggi >> beli tiket Mandala seharga Rp 839.800 rute Jkt-Pdg-Jkt
  • 31 Januari - 04 Februari 2013: Surabaya + Bali (rencananya Ubud) >> beli tiket Mandala seharga Rp 120.400 untuk rute: Jkt-Sby-Dps-Sby-Jkt. 
  • 02 - 04 Maret 2013: Surabaya (ehm, yang ini lebih ke pulang, ya ^^) >> beli tiket Mandala seharga Rp 30.100 untuk rute Jkt-Sby-Jkt.
  • 24 - 26 Mei 2013: Yogyakarta untuk mengikuti peringatan Waisak, tapi belum beli tiket, hihii..
  • 05 - 08 Juni 2013: Makassar + Toraja. >> beli tiket Air Asia seharga Rp 148.400 rute Jkt - Mks - Jkt
  • 03 - 06 Oktober 2013: Manila + Cebu Filipina >> beli tiket Cebu Pacific Air total seharga Rp 867.633,9 untuk rute Jkt - Manila - Cebu - Manila - Jkt.
Nah! Itu dia jadwal traveling saya.. untuk beberapa rute harganya lumayan kampret, kan? Hahaha!! Mudah-mudahan kalau nggak ada aral melintang saya jadi berkunjung ke destinasi-destinasi tersebut. ^^

Dan ngomong-ngomong sering ada yang tanya sama saya, gimana sih bisa tahu info tiket-tiket muree begitu?? Well, sebenernya bukan hal yang luar biasa karena banyak yang lebih cepet tahu daripada saya. Tapi kalo tips saya:
  • Bikin akun di beberapa web maskapai penerbangan jadi dapat email updatenya.
  • Follow akun media sosial mereka seperti twitter dan facebook.
  • Join dengan komunitas traveler.. yang ini ampuh banget karena kalau lagi nggak online internet, saya sering banget dapat informasi dari teman-teman ciamik ini lewat grup bbm or whatsapp.! Hahaha!!
So, kalau kamu tahun depan mau ke mana ajaa?? 

Happy traveling, yaa ^^


dinoy

Thursday, November 1, 2012

Beli Tiket Kereta Api Semakin Mudah dan Efisien


ilustrasi kereta api, source: pedomannews.com

Naik kereta api, tut.. tut.. tut..
Sii~apa hendak turut..
Ke Bandung.. Surabaya..
Bolehlah naik dengan percumaa~
Ayo kawanku lekas naiii~k..
K'retaku tak berhenti lama~
(lagu anak-anak yang belum diketahui penggubahnya)

Ada beberapa persoalan yang saya temukan di dalam lagu anak-anak tersebut. Pertama, dari dulu sampai sekarang masih penasaran kenapa disebut kereta api, padahal nggak kelihatan apinya. Kedua, naik dengan 'percuma' ? Maksudnya apaa? Ngapain naik kereta kalau jadinya sia-sia? Atau maksudnya percuma tuh gratis, diambil dari bahasa melayu? Wah kalau iya, hati-hati ditangkap sama petugas kereta tuh. Terakhir, naik kereta kok diburu-buru, memangnya bisa naik sembarangan? Memangnya ini metromini? Wew... *emot emosi*

Okay, lupakan kegalauan saya tentang lagu anak-anak tersebut, karena bukan itu pokok permasalahan yang ingin saya bahas di artikel saya kali ini. BUKAN!! *emot muka datar* Yang ingin saya bagi adalah bahwa mulai beberapa bulan belakangan membeli tiket kereta api menjadi semakin mudah dan praktis untuk dilakukan. Well, mundur ke beberapa tahun lampau. Semenjak saya merantau di Jakarta dari tahun 2008, kereta adalah moda transportasi yang sering saya gunakan untuk bertolak pulang ke haribaan rumah saya di Jawa Timur. Kereta Api Gumarang kelas bisnis tujuan Surabaya, lebih tepatnya. Dan biasanya saya harus datang ke stasiun untuk melakukan proses pembelian secara manual dan tak jarang, saya harus mengalami antre yang panjang, apalagi jika membeli untuk periode lebaran.


ilustrasi antrean pembelian tiket KA, source: bisnis.web.id
Demi mendapatkan selembar tiket yang berharga itu, saya harus datang pagi-pagi betul dan saya ingat di tahun 2009, saya gagal mendapatkan tiket KA untuk mudik lebaran meski sudah dua kali datang pagi. Antreannya luar biasa membeludak, kawan!

Namun PT. Kereta Api Indonesia terus berbenah dalam melayani konsumennya. Pembelian tiket Kereta Api kini bisa dilakukan tanpa harus datang ke stasiun. Sekarang kita bisa lho beli tiket di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. PT. KAI telah bekerja sama dengan dua toko ini untuk melayani pembelian tiket KA. Saya telah membuktikannya sendiri saat beberapa bulan lalu membeli tiket di Indomaret dekat kos. Caranya? Tinggal sebutkan di kasir tiket KA yang kita cari maka mereka akan mengecek ketersediaan dan juga harganya. Saran saya, lebih baik browsing dulu nama KA, lengkap dengan stasiun keberangkatan dan kedatangan, karena kadang-kadang kasirnya suka lelet! Nah, setelah tiket yang kita cari ada, maka mereka akan menanyakan data kita beserta dengan kartu identitas. Lalu kasir akan mencetak bukti pembayaran dan juga semacam voucher untuk ditukarkan dengan tiket di stasiun. Iya, tetap harus datang ke stasiun sih untuk menukarkan tiketnya, dan jangan lupa membawa kartu identitas saat menukar tiket tersebut. Batas penukaran tiket bisa dilakukan hingga satu jam sebelum keberangkatan. Oh ya, biaya administrasi yang dikenakan untuk pembelian di Indomaret adalah Rp 7.500 saja dan waktu itu saya mendapat bonus mie instan dalam gelas. Hihi, lumayan lah.

ilustrasi indomaret, by kompasiana.com

Selain lewat dua toko tersebut, ternyata pemesanan tiket kereta api juga sudah bisa melalui internet lho, sudah sama seperti pesan tiket pesawat terbang, deh. Dan saya sudah mencobanya. Pakai web apa? Sebenarnya pakai web resmi PT. KAI juga bisa, di www.kereta-api.co.id, tapi yang saya sudah lakukan adalah membeli di www.tiket.com. Situs ini semacam one stop shopping untuk bermacam-macam tiket. Tiket pesawat terbang, hotel, kereta api, konser, bahkan film bisa didapat di sini. Beberapa hari lalu saya kembali membeli tiket pulang ke Surabaya untuk periode natal. Standar mengisi data-data seperti pemesanan online tiket pesawat terbang sih, bahkan kita bisa memilih nomor kursi tanpa dikenakan biaya! Keren. 


Setelah selesai melakukan proses pembayaran (bisa dipilih lewat kartu debit atau kartu kredit), kita akan memperoleh voucher dan kode booking seperti di atas. Benar-benar seperti membeli tiket pesawat, kan? Namun tetap, kita perlu menukarnya ke stasiun dengan tiket kereta yang sah seperti ini:


Biaya administrasinya sebenarnya sama, Rp 7.500, namun karena saya membayar dengan kartu kredit, maka total biaya administrasinya adalah tujuh belas ribuan rupiah. Nah, tadi saya coba membandingkan dengan memesan tiket di web resmi PT. KAI. Sebenarnya sama praktisnya, metode pembayaran pun sama dengan tiket.com. Cuma yang saya heran, kenapa biaya administrasinya jadi lebih mahal, ya? Misalnya, saya coba cek pemesanan tiket Argo Parahyangan tujuan Jakarta-Bandung. Harga tiket Rp 80.000, namun total pembayaran dengan metode kartu kredit berbeda. Di kereta-api.co.id bisa mencapai Rp 102.500, sedangkan di tiket.com Rp 92.500. Walah, lumayan banget tuh selisih Rp 10.000! Dan lagi tidak ada pilihan nomor kursi *sigh*

Itu tadi cerita pengalaman saya berkaitan dengan kemudahan pemesanan tiket kereta api. Berguna banget buat kita yang kurang punya waktu untuk ke stasiun langsung, dan takut kehabisan tiket. Tapi kalau waktunya senggang sekalian jalan-jalan, saya sih menyarankan beli langsung di stasiun ya, kecuali untuk peak season seperti lebaran yang antreannya bisa gila-gilaan. Kenapa? Selain tanpa dikenai biaya administrasi, toh kalau kita membeli tiket lewat minimarket atau internet, tetap saja vouchernya harus ditukarkan dengan cara datang ke stasiun, kan? As simple as that. :)

Naik kereta api yuk, nggak bakal 'percuma' deh! ^^


note: berbeda dengan pemesanan tiket pesawat terbang yang bisa dilakukan hingga setahun sebelumnya, maka batas pemesanan tiket kereta api adalah 90 hari alias tiga bulan sebelum keberangkatan. :)
dinoy



Thursday, October 4, 2012

Bintang-Bintang.. Berikan Cahayamu ..




Lihatlah bintang di angkasa malam
Biarkan matamu menatap indahnya
Katakanlah pada yang bersinar
Khayalanmu dan mimpimu
Coba pejamkanlah dua matamu
Biarkan cahaya membias di pelupuk
Resapi dan yakinkan dirimu
Harapanmu kan menjelma
(bintang-bintang) berikan cahayamu
(bintang-bintang) taburi kami malam ini
(bintang-bintang) biarkan sinarmu .. uuu
(bintang-bintang) menerangi indahnya cinta

(Bintang-bintang .. lagu yang dipopulerkan oleh Titi DJ)

 photo credit: altahira.wordpress.com

Melihat bintang di Jakarta yang penuh gedung bertingkat dan polusi dari asap knalpot? Rasanya bagai mimpi di siang bolong, ya? Tapi ternyata, hal ini bisa kita lakukan jika mengunjungi Planetarium di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Tempat ini berada di satu area dengan bioskop Taman Ismail Marzuki 21 dan Institut Kesenian Jakarta.

Sabtu siang, tanggal 15 September 2012, saya berkesempatan mengunjungi tempat ini bersama dua kawan saya: @achiedz dan @shititsemily .. Sebelumnya saya hanya pernah mendengar tentang tempat ini, namun belum pernah mengunjunginya. Di bayangan saya, Planetarium adalah tempat sejenis museum di mana kita bisa meneropong bintang atau melihat peraga tentang galaksi.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang lebih saat kami makan siang di daerah Menteng, bersama teman kami lainnya, @harry_mdj. Kami sedang menimbang apakah jadi ke Planetarium dengan waktu yang ada. 

"Jadwalnya sih jam 14.30," ujar Achied.
"Ha? Udah jam berapa ini? Mending nggak usah lah, cuma bisa sebentar," tukas saya.
"Ya cukup lah waktunya, kan tinggal muter sebentar udah sampe TIM," saran Harry, yang sayangnya nggak bisa bergabung dengan kami untuk acara selanjutnya. Hari itu memang kami bepergian seharian. Setelah Monas, Museum Nasional, Planetarium, kami berencana akan melanjutkan berkaraoke dengan teman-teman lain sampai malam.
Saya masih nggak mudeng dengan saran Harry. Karena di bayangan saya, Planetarium tutup sampai jam 14.30 seperti kata Achied tadi, jadi ya buat apa ke sana kalau cuma bisa mengunjungi sebentar dan terburu-buru? Tapi saya toh ikut saja dengan rencana teman-teman.

Sekitar pukul dua kurang kami sampai di Planetarium, Cikini. Nah! Barulah di sini saya paham, bahwa yang dimaksud Achied tadi adalah jadwal pemutaran film! *tepuk jidat*
Di dalam ruangan tertempel jadwal pertunjukkan pemutaran film tentang bintang dan galaksi sebagai berikut:

Selasa sampai dengan hari Jumat : Pukul 16:30
Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional : 10:00, 11:30, 13:00 dan 14:30
Hari Libur Nasional yang jatuh pada hari Jumat : 10:00, 13:30 dan 16:30

Jadwal tersebut berlaku untuk pengunjung perorangan, dan harga tiket sebesar Rp 7000 untuk dewasa dan anak-anak seharga Rp 3500.

Kami pun ikut duduk bersama pengunjung-pengunjung lain menunggu loket dibuka. Sekitar pukul 14.15, loket dibuka dan antrian mulai berjalan. Untuk satu pertunjukkan dijual tiket sebanyak 300 sesuai dengan kapasitas ruangan. Di atas loket kami melihat televisi yang menampilkan jumlah tiket yang tersisa. Hari itu Planetarium dikunjungi banyak orang yang rata-rata membawa anak-anaknya untuk menyaksikan pertunjukan. Sepertinya hanya kami bertiga orang dewasa yang sebegitu inginnya menyaksikan pertunjukan ini, tanpa embel-embel anak kecil di gendongan atau gandengan tangan kami, he he ..


kursi untuk pengunjung di depan loket - photo credit: @achiedz


antrian pembelian tiket dan petunjuk jumlah tiket yang tersedia - photo credit: @achiedz

Kami masuk ruangan dan duduk manis di kursi yang kami pilih. Kursi di Planetarium didesain untuk kita dapat merebahkan tubuh, karena film diputar di layar raksasa di atas kita. Saya duduk di kursi yang sayangnya kurang baik pengatur sandarannya, sehingga saya tidak bisa dengan enak menyandarkan tubuh.

 suasana di dalam ruang pertunjukan- photo credit: @achiedz

siap-siap nonton pertunjukan bintang - photo credit: @achiedz

Begitu seluruh pengunjung yang telah membeli tiket dipastikan sudah masuk ke dalam ruangan, lampu mulai dimatikan. Narator menyambut kami dan menginfokan hal-hal seputar pertunjukan yang akan berlangsung. Lalu tak perlu menunggu lama, kami dibawa ke suasana malam di mana bintang-bintang bertaburan dengan sangat banyak. Kami serasa berada di padang luas tanpa ada bangunan-bangunan angkuh yang seringkali mengaburkan pengertian kami bahwa pemandangan galaksi amatlah indah.

Dengan suara yang khas -cenderung mellow bikin galau- narator menjelaskan tentang rasi bintang, matahari, siklus rotasi siang - malam, sampai jajaran planet menurut update terbaru, di mana Pluto tidak lagi diperhitungkan sebagai planet. Tak jarang kami dan seluruh pengunjung bertepuk tangan saat disuguhi pertunjukan keindahan galaksi yang spektakuler. Kami nggak memedulikan bahwa itu hanyalah sekadar film. Kami membiarkan imajinasi kami melayang seolah-olah kami sedang menaiki pesawat ulang alik dan melihat pemandangan langit malam di sekeliling kami ..

"Mari bersiap-siap.. pegang tangan pasangan atau orang di sebelah anda, karena kita akan segera terbang dengan pesawat ulang-alik .." begitu kira-kira perkataan narator yang membuat kami mengernyitkan dahi, saling memandang satu sama lain, lalu tertawa. 

"Mas, galau ya mas?" bisik Achied.

Pertunjukan film tentang tata surya di Planetarium berlangsung sekitar 45 menit. Dan untuk ukuran pertunjukan seharga Rp 7000, kami merasa sangat puas. Kami bisa rileks menyandarkan tubuh kami dan membawa imajinasi kami melayang menemui isi tata surya. 

Terbukti kok, kalau Jakarta nggak melulu tentang mall-mall megah saja yang dijadikan sarana 'rekreasi' di akhir pekan. Ada museum-museum yang menarik untuk dilihat seperti Museum Nasional, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Fatahillah, dan juga Planetarium yang bagus sebagai sarana pendidikan anak untuk mengenal penghuni galaksi. 
Yuk, jalan-jalan lihat bintang di Jakarta !

dinoy