Friday, March 22, 2013

(do) WE (really) NEED A CAREER BREAK (?) !!



Pic from: annieandre.com
Saya sedang merasa jenuh, saya tidak dapat menikmati pekerjaan rutin saya yang notabene telah memberi nafkah bagi kehidupan saya. Terlebih, ketika saya menyadari bahwa sesungguhnya passion saya ada pada hal yang jauh berbeda dari profesi saya saat ini. Sejak menyadari bahwa traveling dan writing adalah gairah saya, saya mulai semakin tidak fokus pada pekerjaan saya setiap hari. Dan tepat di saat saya sedang berpikiran untuk menggumuli penuh kedua passion tersebut – salah satunya dengan cara menjadi pejalan penuh waktu – saya membaca artikel tentang career break yang ditulis oleh Anida.
Ternyata, career break adalah lumrah terjadi pada pekerja profesional mana saja setelah mengerjakan hal yang sama setelah bertahun-tahun. Adanya kejenuhan-kejenuhan yang telah mencapai kulminasi, juga masalah-masalah pribadi yang mengganggu, membuat kita butuh waktu untuk berhenti. Setiap orang butuh jeda. Tepatnya, setiap orang layak untuk mendapatkan waktu perhentian setelah bekerja sepanjang hidupnya. Career break bisa berlangsung satu bulan, enam bulan, satu tahun, atau bahkan empat tahun. Setiap orang butuh waktu yang berbeda-beda dengan tujuan dan kegiatan pengisi waktu yang berbeda pula, bisa untuk pengembangan pribadi, belajar, menjadi volunteer atau untuk mewujudkan mimpi yang tertunda. (Saya ambil dari http://nonaransel.com/arti-penting-sebuah-career-break/ ada baiknya membaca artikel itu juga sebelum atau setelah membaca keseluruhan artikel ini^^.)
Dan sebelum saya memutuskan apakah yang sedang saya alami ini benar-benar memerlukan career break atau sekadar kebosanan yang membutuhkan istirahat beberapa hari saja, maka saya pun mencoba bertanya beberapa hal kepada Anida, pelaku career break itu sendiri. Mari simak apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan saya dan juga jawaban yang dibagikan oleh Anida. (me in black and Anida in blue).  :)


--------


Jadi sebenarnya, waktu kamu memutuskan untuk memulai career break ini, ada peristiwa apa yang mengilhamimu untuk mengambil keputusan ini? Bisa diceritain detailnya, misalnya pas sedang ada kejadian apa di kerjaan? Atau terinspirasi sama orang lain yang sudah duluan mengambil career break?
Aku mengambil keputusan ini karena merasa stuck. Stuck oleh rutinitas kerja dan stuck oleh beberapa masalah yang bersifat pribadi. When I said I needed a break, I needed a break from everything. Aku berencana menceritakan detail alasannya di buku yang sedang aku tulis :)
Kenapa 14 bulan? Apakah sudah direncanakan dari awal? Atau just go with the flow, kamu merasa cukup untuk saat ini dan pulang dulu sebelum mempersiapkan rencana selanjutnya?
Ya tidak ada alasan kenapa 14 bulan. Aku berjalan kalau ingin berjalan dan berhenti kalau ingin berhenti.
Apa saja yang kamu persiapkan saat hendak memulai perjalanan panjang? Gimana dengan rute, apakah sudah dipersiapkan mau ke mana saja atau kamu hanya menentukan titik awal perjalanan, selanjutnya diputuskan on the spot?
Tidak ada persiapan khusus kecuali menyiapkan barang-barang yang akan dibawa di dalam ransel. Harus yang ringan dan cocok untuk berbagai keadaan. Untuk rute, titik awal memilih Perth hanya karena ada tiket promo ke kota itu. Menurut aku kota mana pun sama aja karena sama-sama belum pernah. Selebihnya ikuti keinginan hati saja.
Rasa khawatir itu datang ketika kita berada di tepi zona nyaman (dari artikel ‘Arti penting sebuah career break’ di nonaransel.com). Ketika kamu melakukan perjalanan panjangmu, pernah enggak suatu hari mengalami rasa khawatir yang cukup besar dan urgensi? Saat kapan dan lagi di mana tuh? Gimana menyiasatinya?
Yang paling bikin cemas ketika diganggu orang di depan kantor kedutaan Finlandia di Rabat, Maroko. Udah gagal ketemu orang kedutaan buat konsultasi visa, yang ada malah diganggu pria-pria hidung belang. Ada masalah tiket dan kartu kredit juga ketika di bandara Casablanca satu jam sebelum boarding. Terpaksa beli tiket baru on the spot kalau mau pulang saat itu juga. Semua masalah mesti dihadapi dengan tenang, karena pasti ada jalan keluarnya.
Bicara tentang perjalanan, pasti bicara juga tentang manusia-manusia yang kita temui selama dalam perjalanan. Siapa orang asing yang pernah kamu temui yang paling menginspirasimu, dan mungkin malah makin memperkuat keputusanmu mengambil career break dan long solo traveling ini?
Susah ya kalau harus ditunjuk siapa yang ‘paling’, menginspirasi karena semua traveler punya alasan dan ceritanya masing-masing. Yang pasti dengan bertemu banyak orang dari berbagai penjuru dunia, aku jadi tahu kalau aku tidak sendirian dan ini adalah keputusan yang benar. Banyak sekali backpacker atau traveler yang mengambil keputusan yang sama dan ternyata mereka bisa menikmati hidup mereka.
Aku baca salah satu ceritamu yang Byron Bay: Kota yang Menyembuhkan Jiwa. Tapi aku masih penasaran, apa sih sebenarnya yang ditawarkan kota ini hingga rasanya meninggalkan kesan nyaman bagi jiwa? Lepas dari hal-hal yang sudah kamu sebutkan, seperti hang-gliding, bersepeda mencari danau, melihat ikan paus, atau ngobrol sama Romain. Apa ada atmosfer dari tempat ini yang membedakan dengan tempat lainnya? Bagaimana dengan penduduk lokalnya? Tolong ceritakan, ya. :)
Anida berada di Byron Bay - Australia
Kamu harus kesana sendiri untuk merasakannya, hehe. Bukan aktivitas seperti bersepeda atau hang-gliding yang menenangkan jiwa, tapi memang suasana Byron Bay-nya. Semua penduduk lokal maupun backpacker yang tinggal di sana sangat rileks, setiap orang menawarkan kreativitas yang unik dan berbeda di sudut jalan. Banyak toko yang menyediakan bahan-bahan organik atau alat meditasi. Semua orang bersikap apa adanya dan menikmati keberadaannya di dunia.
Oh ya jadi menurutmu, apa sih ciri-ciri orang yang perlu career break, apa menurutmu setidaknya dia sudah kerja berapa tahun dulu gitu? Apa yang jadi pembeda dengan kebosanan sesaat aja yang bisa diatasi beberapa hari?
Aku sih enggak percaya ada ciri-cirinya ya. When you need a break then you should take a break. It’s that simple. Perbedaan dengan kebosanan sesaat? Beda banget. Aku melakukan ini karena aku sangat butuh perubahan. Buat aku ini adalah bagian dari perjalanan hidupku, bukan sekadar jalan-jalan untuk dipamerkan ke orang-orang. Di perjalanan ini aku berserah sepenuhnya kemana takdir akan membawaku.
Ada tips enggak untuk membangun komunikasi dengan traveler-traveler asing yang kamu temui? Atau memang dasarnya karaktermu juga terbuka jadi juga gampang ngobrol?
Anida bersama para backpacker lain dalam perayaan Australia Day di Perth - Australia
Kamu harus tahu dulu untuk apa kamu traveling. Untuk melihat-lihat tempat indah kah? Sebagai checklist been there done that kah? Atau memang mau membuka pikiran dan memperkaya pengalaman? Aku traveling untuk mencari pengalaman dan siap untuk petualangan apapun. Solo traveler lain pada umumnya juga memiliki alasan yang sama. Sama seperti aku, setiap traveler pasti senang ngobrol dan bertukar cerita seru dari belahan dunia lain. Kalau kamu sudah tahu prinsip itu, semua mudah saja.
Bagi seseorang yang sudah bepergian jauh selama 14 bulan, menurutmu apa itu definisi ‘rumah’ dan ‘pulang’ ? Ada enggak satu tempat dari sekian banyak yang sudah kamu kunjungi yang membuatmu merasa, this is my home, I feel really comfort here. :)
Yang pasti definisi ‘rumah’ sudah bukan lagi berupa wujud fisik bangunan beratap atau berdinding. Rumah adalah tempat di mana hati kamu merasa nyaman, dan itu ada di mana saja tidak harus di kota tertentu. Selalu ada hal yang membuatku nyaman di setiap tempat yang aku kunjungi. That’s the spirit of nomad.  Sebagai anak bungsu yang masih single dan berbakti kepada Ayah tercinta, untuk saat ini istilah ‘pulang’ masih kepada keluarga. Untuk kedepannya, siapa yang tahu?


--------
Jawaban-jawaban yang terkesan sederhana, tidak menggurui, namun bagi saya penuh dengan arti. Saya semakin menyadari bahwa ketika seseorang semakin banyak pergi dan mengenal belahan dunia lain, semakin tertunduklah hatinya terhadap semesta. Perjalanan 14 bulan yang dilakukan oleh Anida membuatnya melihat banyak hal baru, menemui banyak pejalan asing lainnya, dan tentunya merasakan banyak pengalaman baru. Masalah-masalah yang mampir pun membuatnya menjadi lebih tenang dalam menyikapi dan mencari solusi.
Doing solo trekking in Waitomo - New Zealand
Anida telah bekerja selama empat tahun di sebuah perusahaan desain, ketika memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di tahun 2011. Setelah berhenti, Anida mulai melakukan perjalanannya untuk melihat belahan dunia lain. Perjalanannya dimulai dengan 30 hari menyusuri Australia, berlanjut ke New Zealand, lalu belahan dunia lain seperti Maroko, Belgia, dan Prancis.  
Kini ia sedang berada bersama keluarganya di Yogyakarta, dan sedang mencoba untuk menuangkan kisah-kisahnya dalam sebuah buku. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih tentang hidup Anida dan pengalaman-pengalamannya, dia terbuka untuk dihubungi melalui akun twitter @nidnod, dan silakan membaca pula catatan-catatan perjalanannya di web nonaransel.com. :)


[Questions and answers by email, pictures in Byron Bay, Perth, and Waitomo are belong to Anida. ^^]


3 comments:

  1. I simply couldn't go away your site before suggesting that I really loved the usual info a person supply for your guests? Is gonna be again continuously to investigate cross-check new posts

    Have a look at my webpage: Michael Kors Wallets outlet

    ReplyDelete
  2. I'm gone to inform my little brother, that he should also go to see this blog on regular basis to take updated from latest information.

    Here is my site :: cheap air max 95
    my page: nike air max 2012

    ReplyDelete